BEBERAPA
CATATAN DALAM
SARASEHAN
SENIMAN (TEMU ALUMNI STKW SURABAYA)
Sarasehan Seniman
(temu alumni STKW Surabaya) yang dilaksanakan pada tanggal 10 Nopember 2018
adalah kegiatan yang di laksanakan oleh Upt Taman Budaya Jawa Timur untuk
mendukung serangkaian acara Dies Natalis yang ke 38 dan Acara Wisuda Sarjana STKW
Surabaya tahun 2017-2018. Kegiatan
sarasehan seniman tersebut mengundang tiga narasumber yaitu, Drs. Aribowo, MS
(Universitas Airlanga) dengan materi “Tantangan dan Problem-Problem Kesenian Kekinian/Kontemporer”,
Dr. Widyo Winarso (Sek. LLDIKTI Wilayah 7 Jatim) dengan materi “ Harapan
Pemerintah Terhadap Lulusan Perguruan Tinggi”, dan Dr. H. Jarianto, M.Si (
Ketua STKW Surabaya) dengan materi “ Peran Alumni Terhadap Almamater”.
Drs. Aribowo, MS
menyampaikan bahwa arus besar kebudayaan diantaranya adalah perkembangan
kebudayaan yang besar atau adiluhung serta kekuatan material perkembangan
teknologi dan capital. Kebudayaan dan kekuasaan besar yang mampu mengontrol
manusia menjadi berubah ke personal. Semua ini akibat kuatnya revolusi digital,
industri ritel, monopoli perdagangan saat ini diimbangi oleh perdagangan online
individual, semua ini melahirkan kesenian personal dan lokal. Perkembangan
perspektif kebudayaan bergeser dari yang
adiluung ke perspektif material, urban, proan dan fungsional/ kebutuhan
manusia. Pola kesenian yang diproduksi saat ini semakin kompleks, tidak hanya
yang beroriantasi pada nilai luhur, sacral dan besar akan tetapi kesenian kekinian
saat ini berorientasi pada kebutuhan sehari-hari, riil, material, perkotaan dan
kritis.
Dr. Widyo Winarso
menyampaikan bahwa STKW apabila tetap dibawah naungan Pemerintah Provinsi,
harus dikelola sesuai dengan peraturan Undang-Undang sebagai dasar untuk
pelaksanaannya, dalam hai ini di STKW hars mulai berbenah dalam tata kelola dan
tata pamong. Sedangkan Dr. H Jarianto, M.Si menyampaikan bahwa STKW
Surabaya kedepan akan menuju kearah Institut, dengan menambah Program Studi
Strata 2.
Dalam rangkaian acara
Sarasehan Seniman tersebut terdapat acara pergelaran wayang kulit dengan Dalang
”Ki Budi Plandang Sujarwo” dari
Kab.Tulungagung dengan lakon “Ruwat Bumi
Amarta” , yang di selenggarakan oleh Bidang Kebudayaan Dinas Kebudayaan dan
Pariwisata Provinsi Jawa timur.
Catatan
Evaluasi Kegiatan
-
Adanya kegiatan
sarasehan tersebut tersebut sangat baik sekali dan harus dilakukan secara
intens supaya dapat mendukung kemajuan STKW kedepan, kegiatan sarasehan seniman
tersebut haruslah dilakukan secara serius sesuai dengan maksud dan tujuan yang
diinginkan. akan tetapi yang terjadi pada kegiatan sarasehan seniman tersebut ,
menurut pengamatan penulis pelaksanaan acara, serta hasil dari kegiatan
sarasehan tersebut dirasa masih ada yang kurang diantaranya adalah,
Pertama : Sarasehan
seniman hanya sebatas ajang untuk berkeluh kesah para peserta, bukan ajang
untuk membangun STKW kedepan agar lebih maju.
Kedua : Adanya
ketua jurusan atau yang mewakili, tidak difungsikan secara maksimal, sehinga
yag terjadi mereka hanya sekedar menjadi pajangan dalam sarasehan seniman. Seharusnya
mereka diberikan porsi untuk presentasi permasalahan yang terjadi di jurusan
masing-masing, yang isinya tentang apa yang telah dikakukan dan rencana kedepan
untuk memajukan jurusan masing-masing.
Ketiga : Tidak
adanya hasil yang jelas dari acara sarasehan seniman, sehingga acara terkesan
yang penting ada dan terlaksana tanpa mengharapkan hasil yang bermanfaat untuk
kemajuan STKW kedepan.
Diharapkan
kepada para pejabat pelaksana di STKW untuk merealisasikan materi yang
diberikan oleh narasumber Drs. Aribowo,
MS supaya STKW kedepan bisa bersaing dalam menghadapi Revolusi industri yang
sudah menjadi isu nasional. dan bisa berbenah untuk memperbaiki sistem
administrasi, tata kelola dan tata pamong seperti yang di bahas oleh nasasumber
kedua yaitu Dr. Widyo Winarso, supaya kedepan STKW bisa lebih transparan dan
standart dalam menjalankan administrasi sesuai dengan perundang-undangan yang
ada.
-
Kegiatan pertunjukan
wayang kulit sebagai rangkaian acara Dies Natalis yang ke 38 sangat
bagus sekali di adakan untuk ikut andil dalam melestarikan kebudayaan khususnya
wayang kulit, akan tetapi menjadi sayang sekali karena pertunjukan tersebut
hanya dapat dinikmati oleh kalangan intern STKW, seharusnya pertunjukan wayang
kulit itu bisa dinikmati oleh semua kalangan masyarakat kususnya pecinta wayang
kulit.
-
Acara wisuda dalam rangka
dies natalis yang ke 38 yang di laksanakan oleh STKW ini terkesan acara inti
dari dies natalis kurang terlihat, sehingga yang terkesan muncul malahan acara
wisuda sarjananya, edialnya acara besar adalah dies natalis, yang didalamnya
ada rangkaian acara yaitu, sarasehan seniman, pertunjukan wayang kulit dan
wisuda, bukan acara wisuda yang menjadi acara inti.
Evaluator
Adiyanto, S.Sn, MM
Pamong Budaya Ahli
Muda Prov. Jatim
No comments:
Post a Comment