BAHAN AJAR BAHASA JAWA
DOWNLOAD Bahan Ajar Bahasa Jawa (STAH MALANG)
TUGAS BELAJAR
DOWNLOAD Tugas Belajar Mata Kuliah Bahasa Jawa
RUMAH SENI BUDAYA......SEKAR ADI WIRAMA........................SALAM BUDAYA................ ....... MARI KITA MELESTARIKAN ( MELINDUNGI, MEMBINA, MENGEMBANGKAN, DAN MEMANFAATKAN SENI BUDAYA................ SEBAGAI ASET BUDAYA BANGSA............. SERTA UNTUK ANAK CUCU KITA SEBAGAI GENERASI PENERUS BANGSA................ MATURNUWUN.....TERIMA KASIH.... SALAM BUDAYA
Search This Blog
28 Mar 2020
26 Mar 2020
MODUL TITI LARAS DAN VOKAL DASAR
Adiyanto, S.Sn, MM
MODUL TITI LARAS DAN VOKAL DASAR
Download Modul Titi Laras dan Vokal dasar, link di bawah ini :
https://drive.google.com/file/d/1Yl33e6DfuXvZjw-Kpx1GcKo7NenqrDpm/view?usp=sharing
DOWNLOAD MODUL LENGKAP
25 Mar 2020
19 Mar 2020
PERGUB JATIM TENTANG KELAS JABATAN PDF
PERGUB_NO._126_TAHUN_2018_TENTANG_MANAJEMEN_KINERJA (KELAS JABATAN) PDF
https://drive.google.com/file/d/1DfiXgobjBoFm-OSTd_ll1WpHlGC-flhO/view?usp=sharing
DOWNLOAD
7 Mar 2020
KONSISTENSI SEBUAH PERTUNJUKAN ARAK-ARAKAN JATIM SPECTA NIGHT CARNIVAL DI KOTA MALANG
KONSISTENSI SEBUAH PERTUNJUKAN ARAK-ARAKAN
JATIM SPECTA NIGHT CARNIVAL DI KOTA MALANG
oleh
Adiyanto, S.Sn, MM
Pamong Budaya Ahli Muda Pro
Sebagai mana kita
ketahui bersama bahwa Jatim Specta Night
Carnival dalam petunjuk teknisnya adalah bersifat arak-arakan, apresiatif,
kompetitif, kolosal dan spektakuler. Yang dibingkai dalam koreografi gerak
sambil berjalan dengan memunculkan efek visual yang menonjol dengan komposisi
dan lintasan yang dinamis. Sehingga dengan adanya ketentuan teknis seperti itu,
semua peserta pasti akan berlomba-lomba
untuk mempersiapkan sebuah sajian yang sesuai dengan petunjuk teknis, karena mereka
ingin tim yang dibawanya bisa menjadi yang terbaik dan bisa mendapatkan
kejuaraan.
Ada sesuatu yang
menarik di acara Jatim Specta Night Carnival yang diselenggarakan pada tanggal 7 Oktober
2017, dengan start di Museum Brawijaya,
panggung kehormatan di Simpang Balapan dan Finish Baperwil Kota Malang , yaitu konsistensi panitia penyelenggara
dengan petunjuk teknis yang dibuatnya. Salah satunya adalah pada waktu prosesi
pembukaan di panggung kehormatan, ada sebuah pertunjukan tari kolosal yang
tergarap dengan rapi dan cukup baik dalam durasi yang cukup lama, sehingga
acara utama sebuah pertunjukan
arak-arakan terkesan tersaingi dan bahkan kesilep
atau kalah dengan pertunjukan pada waktu prosesi pembukaan. Idealnya acara yang digarap dengan serius
adalah acara utama yaitu pertunjukan arak-araknya dan untuk acara prosesi di
garap dengan standar saja supaya pertunjukan utama yang bersifat arak-arakan
bisa lebih specta. Kalau memang panitia penyelenggara sudah menyerahkan
pelaksanaan teknisnya ke EO, seharusnya memilih EO yang sesuai, sehingga EO
bisa menyarankan hal yang terbaik untuk sebuah acara. Misalnya acara tersebut
adalah acara yang bersifat arak-arakan otomatis secara teknis akan menfokuskan
sesuai dengan sifat acara tersebut. Jadi terkesan panitia tidak konsisten
dengan acara yang di buat, yaitu Jatim Specta
Night Carnival yang seharusnya bersifat arak-arakan akan tetapi berubah
menjadi pertunjukan diatas panggung yang disajikan di panggung kehormatan pada
waktu prosesi.
Adalagi suatu permasalahan
yang terjadi yaitu panitia penyelenggara sangat marah ketika jarak antara
peserta satu dengan yang lainnya terlalu jauh. Karena akan menyita waktu cukup
lama yang mengakibatkan kurang bagus bagi para pimpinan. Coba kita berfikir
bersama, para peserta ikut dalam acara ini inginnya pasti menang, karena acara
ini adalah acara kompetisi. Sehingga bagaimanapun juga akan berusaha menggarap
sebaik mungkin sesuai dengan petunjuk teknis yang telah disepakati. Ketika
peserta satu menggarap dengan gerak dan peserta yang lain ada yang menggarap
hanya sekedar berjalan biasa. Maka secara logika peserta yang jalan biasa akan
lebih dulu dari pada peserta yang menggunakan gerak sambil berjalan sehingga
dampaknya jarak peserta yang satu dengan yang lain akan menjadi jauh. Faktor yang lain yaitu
adanya kereta hias cukup besar
dengan menggunakan mesin dan ada
yang secara manual didorong oleh beberapa orang, secara otomatis yang
menggunakan mesin akan lebih cepat dari yang manual atau, sehingga jarak antara
peserta yang satu dengan yang lain akan berbeda. Walaupun ada masalah seperti itu, penonton
sendiri tidak mempermasalahkan itu, bahkan dianggap tetap menghibur. sedangkan untuk para peserta juga cukup menikmati
sebagai peraga dalam acara arak –arakan seperti ini.
Sehingga timbul tanda
tanya dalam pikiran saya, untuk siapakah acara ini diadakan? Untuk penonton
yang notabene adalah masrarakat awam, untuk peserta, untuk panitia atau untuk
para pimpinan yaitu para pejabat tinggi.
Mungkin ada sedikit pemikiran untuk di pikirkan, kalau memang acara
tersebut untuk menghibur masyarakat berarti acara yang diselenggarakan kemarin
sudah dianggap sukses kenyataannya penonton cukup banyak dan banyak yang
terhibur, karena memang kebutuhan masyarakat penoton hanya butuh suatu tontonan
yang rame, unik dan jarang diadakan di wilayah tersebut, penonton tadak ada
kometar jelek adanya acara tersebut dan menonton sampai selesainya acara. Kalau
acara tersebut untuk peserta seharusnya panitia memberikan ruang gerak para
peserta untuk berkreasi sesuai dengan keinginan peserta karena bagaimanapun ini
bersifat kompetisi, jadi biarkan para peserta secara liar menterjemahkan karya
–karyanya sesuai dengan petunjuk teknis yang telah disepakati, jadi para
seniman punya cara, strategi dan rasa estetik sendiri-sendiri disesuaikan oleh
tingkat pemikiran mereka. Terlepas dari
kesesuaian tema, jarak antara peserta yang satu dengan yang lain, dan
estetika. Jadi siapapun peserta yang
tidak sesuai dengan petunjuk teknis yang dibuat panitia maka dengan sendirinya
akan kalah dalam penilaaian. Karena bagaimanapun juga dewan pengamat punya kewenangan untuk melilih siapapun
pemenangnya dengan mempertanggungjawabkan hasilnya. Kalau memang acara ini untuk panitia ya
seharusnya sebelum mengadakan acara, keinginan panitia pada acara tersebut yang
bagaimana. Jadi tidak akan
terjadi panitia melanggar aturan yang dibuatnya sendiri. Kalau memang acara ini untuk pimpinan
seharusnya acara ini dibuat sepraktis mungkin, meyesuaikan keinginan para
pimpinan. Dengan study kasus yang kemarin bisa diterjemahkan, bahwa slera pimpinan adalah suatu pertunjukan praktis tidak memakan waktu
yang cukup lama dan estetik menurut pandangannya.
Maka acara Jatim Specta Night Carnival perlu
pemikiran yang matang untuk kita renungkan bersama. Semoga pemikiran diatas
bisa menjadi pemikiran kita bersama -bersama sehingga bisa menghasilkan suatu
acara yang benar-benar specta untuk semua kalangan masyarakat, peserta, panitia
penyelenggara dan para pimpinan atau pejabat.
3 Mar 2020
WAYANG PAMEKASAN PUNAH, TANPA PENERUS
WAYANG
PAMEKASAN PUNAH, TANPA PENERUS
Kesenian
tradisional wayang kulit Pamekasan, di Madura, sekarang ini sudah punah
karena tidak ada lagi generasi baru yang meneruskannya. Para dalang tua yang
menguasai wayang dengan dialog berbahasa khas Madura itu sudah tiada lagi. Sementara Instansi yang terkait dengan Kebudayaan, seperti Dinas
Kebudayaan, Dewan Kesenian serta lembaga yang lain tidak
memiliki agenda konkret untuk melestarikan kekayaan tradisional seperti wayang kulit gaya Pamekasan. Sehingga yang terjadi untuk generasi penerus di
pertunjukan wayang kulit pamekasan sekarang sudah tidak ada lagi.
Penjaga Vihara Avalokitesvara
Pamekasan Bapak Kosala Mahindra mengatakan, generasi muda tidak
berminat untuk menekuni seni tradisi wayang pamekasan ini karena dinilai kurang
menarik, ketinggalan zaman, tidak menjanjikan penghasilan yang layak, serta
kurang diapresiasi publik.
Wayang
Pamekasan,
yang diperkirakan tumbuh sejak 300
tahun yang lalu, memiliki sumber cerita yang sama dengan
wayang purwa dari Jawa. Bedanya, wayang di Pamekasan mempunyai bentuk wayang yang berbeda dan
dimainkan dengan menggunakan bahasa Madura,
serta menggunakan iringan gending-gending khas gaya Pamekasan Madura.
Dewasa ini perkembangan
kebudayaan sangatlah pesat. Hal itu merupakan efek langsung dari globalisasi
yang menjadikan dunia yang luas ini bagaikan hanya satu kampung saja sehingga
informasi yang ada di belahan bumi bagian barat bisa dengan mudah dan cepat di
katahui oleh belahan bumi bagian lain, begitu halnya dengan kebudayaan.
Akhir- akhir ini buming yang
namanya budaya k-pop. Mulai dari musik dan gaya dance ala- ala boyband dari Negara Korea tersebut. Penulis yakin
masyarakat juga fasih tentang gaya yang update pada saat ini, yaitu gangnam style yang dalam
sekejab menjadi tren di masyarakat. Hal ini merupakan bukti betapa mudahnya budaya dari satu negara bisa
masuk ke negara lain dan juga ke indonesia dan ke pulau madura juga. Disadari
atau tidak, hal tersebut bisa menggerus habis budaya kita. Karena bisa jadi
generasi muda kita malah lebih mencintai budaya luar dan melupakan budaya
sendiri. Ini harus mendapatkan perhatian khusus dari semua lapisan
masyarakat
Kemajuan teknologi adalah bagus apabila bisa kita
gunakan semaksimal mungkin. Globalisasi adalah kesempatan apabila kita bisa
memanfaatkannya untuk mempromosikan jati diri kita. Bukan malah kehilangan jati
diri dan terombang ambing dalam arus budaya orang lain. Akan tetapi yang
penulis lihat di dunia nyata adalah masyarakat pada saat ini terlalu terlena dengan globalisasi dan teknologi
sehingga kita hanya menjadi penikmat belaka. Akhirnya, budaya yang seharusnya
kita perkenalkan dengan bangga ke daerah
daerah lain, akan tetapi kita malah bingung sendiri.
Agar hal di atas tidak
terjadi, maka Kabupaten Pamekasan
ketika mengadakan acara-acara formal dipemerintahan sebaiknya menampilkan
kesenian tradisional khas Pamekasan salah satunya wayang kulit Pamekasan.
Kesenian wayang kulit pamekasan merupakan kesenian
di Pamekasan Madura yang hampir dilupakan.
Maka dari itu kesenian tersebut coba diangkat kembali di acara-acara gelar seni di Madura agar tidak benar – benar di lupakan. Kesenian yang bersifat modern di perbolehkan tampil di acara- acara di Pamekasan , akan tetapi
perbandingannya tidak boleh melebihi bobot kesenian tradisional. Tujuan
utamanya adalah memperkenalkan kesenian khas Pamekasan yang mulai ditinggalkan karena banyaknya seni modern yang beredar, sehingga diharapkan masyarakat akan mengenal dan
mencintai kesenian khas pamekasan yang menjadi identitas diri dari kabupaten pamekasan.
Untuk
menghidupkan kembali seni budaya tradisional sebagai wujud dari jati diri maka
perlu sumbangsih dari berbagai pihat diantaranya pemerintah, pecinta seni
tradisi, senimannya serta masyarakat,
harus punyakesadaran untuk benar – benar mengangkat seni
tradisi dan budaya
sebagai jati diri suatu bangsa.
Apabila banyak kesenian tradisi kita yang hilang dan tergantikan oleh
seni modern dari negara lain yang notabene bukan kesenian asli dari daerah
kita, malah yang lebih parah kita pernah jumpai kesenian kita hidup dan
berkembang di negara lain. Tidakkah kita merasa
tertampar dengan kenyataan seperti itu? Atau jangan – jangan kita juga termasuk
yang tidak tahu dan tidak mau tahu. Oleh sebab itu sudah saatnya kita bangun
dari mimpi buruk ini. Dengan cara mebuat generasi muda kita tidak hanya tahu
secara kontekstual tentang seni
budayanya, akan tetapi kita harus memberi wawasan juga secara praktek.
Tertarik akan hal yang baru
adalah wajar. Bahkan itu adalah sifat dasar manusia. Biasanya manusia itu menyukai
hal – hal baru yang belum pernah ia temukan dan menarik perhatiannaya. akan tetapi apabila semua
itu menjadikan manusia lupa dengan jati diri yang sebenarnya, maka kita patut
prihatin.
Melihat fenomena ini kita memang tak lantas dapat
menyalahkan masyarakat yang lebih memilih kesenian modern dibanding kesenian tradisional
yang kita miliki. Perlunya ada penanaman dini tentang kecintaan terhadap kesenian tradisi seperti mengenalkan, wayang, tarian,musik karawitan dan yang lainnya agar setelah
mereka mengenal lalu mereka tertarik untuk mempelajari selanjutnya.
Sudah saatnya kita sebagai masyarakat khususnya
pelajar dan mahasiswa, harus bisa memilah apa yang masuk dari luar artinya kita
harus bisa memilih dan menyaring mana yang lebih baik dan positif untuk kita
ikuti. Bukan sekedar ingin mengikuti tren yang sudah ada tanpa memfilter
terlebih dahulu. Sudah saatnya kita kembangkan dan lestarikan kembali kesenian tradisional yang sudah mulai tergerus oleh kesenian modern, karena bagaimanapun itu adalah hasil cipta karya bangsa kita.
Hal yang harus dilakukan banyak pihak untuk
menghidupkan kembali kesenian tradisional wayang Pamekasan adalah
mengenalkan sejak dini wayang
Pamekasan di sekolah
mulai dari TK, SD, SMP, SMA sesuai dengan tingkat pemahaman anak tentang wayang, Dengan
kegiatan program masuk sekolah
ini,
diharapkan kepada generasi muda untuk lebih mengenal kesenian yang sudah
semakin langka tersebut dan
akan tertarik mempelajari dan mengenal wayang kulit lebih dekat. Selanjutnya
adalah promosi ketika ada pergelaran
wayang sehingga dalam pergelaran banyak sekali penontonnya. Karena sukses tidaknya suatu acara juga dilihat dari
banyaknya orang yang antusias dengan acara tersebut. Kita bisa merasakan
bagaimana garingnya acara tersebut apabila penontonnya tidak semarak /
meriah atau hanya segelintir orang saja yang menonton.
Penulis : Adiyanto, S.Sn, MM
Pamong Budaya Ahli Muda
Provinsi Jawa Timur
Subscribe to:
Posts (Atom)
WEJANGAN KYAI SEMAR (KI ULAR-ULARAN PITUTUR BECIK SUPOYO URIP AYEM TENTREM)- ADITYASTUTI
WEJANGAN KYAI SEMAR - ADITYASTUTI KI ULAR-ULARAN PITUTUR BECIK SUPOYO URIP AYEM TENTREM ABOT ENTHENGE URIP KUWI KABEH MUNG KARI NGLAKONI,...