Search This Blog

13 Apr 2020

KREATIFITAS SENI SAAT PAGEBLUK CORONA


KREATIFITAS SENI SAAT PAGEBLUK CORONA

Koran Pojok Kiri, Selasa Kliwon, 14 April 2020









































KREATIVITAS SENI SAAT PAGEBLUK CORONA MELANDA

Untuk saat ini tinggal di rumah merupakan solusi terbaik untuk menghentikan penyebaran pandemi virus corona covid-19 ya-0g sedang mengancam kehidupan. Pemerintah Provinsi Jawa Timur memberlakukan kampanye untuk tinggal di rumah. Maksudnya, mengharuskan orang harus tetap di dalam rumah, kecuali untuk tugas-tugas yang sangat penting, serta mengatur tentang tata cara berkumpul orang atau larangan pengumpulan orang seperti acara seminar, lokakarya, sarasehan, konser musik, pekan raya, festival, bazar, pasar malam, resepsi pernikahan, pawai, pertunjukan seni gelar budaya dan acara pengumpulan massa yang lain     sesuai dengan Intruksi dari Pemerintah dari pusat.
Dalam kondisi seperti ini banyak sekali seniman yang ditunda acara pentasnya sampai waktu yang belum bisa ditentukan, sehingga banyak para seniman yang sudah tidak bisa berkreatifitas dalam pertunjukan seni seperti biasanya. Sehingga yang terjadi banyak masyarakat seniman yang hanya tinggal di rumah mengikuti anjuran pemerintah dalam upaya menghambat penyebaran virus corona covid-19 secara besar-besaran.  Ketika para pelajar bersama guru, atau mahasiswa dengan dosen tetap melakukan kegiatan belajar mengajar di rumah melalui daring on line. Sedangkan karyawan perusahaan maupun pegawai ASN tetap bekerja dengan WFH (work from home) dengan sistem kerja shift, lalu apakah kreatifias seniman akan hilang karena hanya di rumah tanpa ada kegiatan pertunjukan seni di tengah wabah virus corona covid-19 ini. 
Di sisi lain pemerintah melalui Direktorat Jenderal Kebudayaan, Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan melakukan inventarisasi pekerja seni yang terkena dampak wabah virus corona covid -19, untuk diberikan bantuan. Tahap awal Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Provinsi Jawa Timur melakukan pendataan ke seniman yang nantinya data seniman akan di setorkan ke Kementerian Pendidikan dan kebudayaan.  Atau para seniman itu diminta mengisi sendiri lewat formulir yang telah disediakan secara on line.  Direktur Jenderal Kebudayaan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Hilmar Farid dalam jumpa pers menyampaikan, pihaknya sedang menyiapkan tiga opsi skema jaring pengaman untuk seniman yang terdampak pembatasan sosial pandemi Covid-19. Bantuan  diutamakan untuk seniman yang mengandalkan penghasilan harian dan tidak mempunyai simpanan jangka panjang. Ketiga opsi itu adalah pertama memakai anggaran Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, kedua mengajak seniman tampil secara daring dengan sistem honor dan donasi, serta ketiga memasukkan seniman ke Program Keluarga Harapan dan Kartu Prakerja. Dengan adanya pernyataan tersebut, berarti sudah ada upaya pemerintah dalam rangka memperhatikan para seniman yang terdampak wabah virus corona covid-19. Supaya membantu meringankan kondisi ekonomi seniman itu sendiri.
Para seniman serta pecinta seni sebagian masih eksis untuk selalu berkarya di tengah mewabahnya virus corona covid-19. Karena kehidupan para seniman  yang sangat kental dengan kegiatan aktivitas seni, dimanapun seniman itu berada bagaikan aliran air yang selalu mengalir kemanapun takdir membawanya, bahkan ia pun bisa membuat arus yang deras sebagai aplikasi berkarya seni budaya dalam lingkungan yang mendukungnya.  Bagi seorang seniman kebutuhan dalam berkarya seni/ berkesenian merupakan kebutuhan dan hak dasar yang membutuhkan langkah untuk mengembangkannya. Disinilah peran semua pihak termasuk pemerintah dan pelaku seni/ seniman dibutuhkan dalam menjunjung tinggi aktivitas seni budaya.
Saat ini cobalah tengok di beberapa media on line, banyak para seniman bahkan para pecinta seni yang notabene bukan pelaku seni, salah satunya karya dari seorang Dokter, yang bukan pelaku seni maupun seniman akan tetapi sangat peduli dan mencintai seni. Dengan memanfaatkan kondisi yang ada di jadikan bahan inspirasi sehingga banyak karya-karya seni dengan tema virus corona, seperti “Mbrasto Corona” karya DR. Dr. Soedjoko Hariadi, M.Sc yang seorang dokter. Macapat Corona karya Achmad Mukirin, S.Sn pengajar seni di SMKN 12 Surabaya. “Hidup jangan mati lawan corona/ covid- 19” karya Cak Ujang. Pangkur Corona karya Riris Ozil yang di tembangKan oleh Ki dalang Genit dan seniman seniwati dari Trenggalek. Karya tari agar dijauhkan dari corona karya “Dindung” Suprih Yuono. Dan masih banyak karya karya seni yang lain dengan tema corona.
Apabila dianalisa karya-karya seniman tersebut dibuat dan dihasilkan dari rumah mereka masing-masing menggunakan peralatan seadanya namun dengan hasil maksimal. Wajar saja, selama masa karantina Corona hampir seluruh seniman atau pegiat seni di daerah juga mengalami 'masa suram' karena tak bisa bekerja di luar rumah seperti biasanya. Beberapa dari seniman tersebut membuat karya seni dengan isi semangat hebat untuk masyarakat, agar mau bersabar di rumah membantu pemerintah memutus rantai persebaran virus corona covit-19. Para seniman ini juga tak lupa turut mengingatkan masyarakat agar tetap rajin menjaga kebersihan supaya tetap sehat meski harus menunggu sementara di dalam rumah.
Memahami potensi diri untuk dapat mempertahanakn eksistensi kesenian adalah hal yang mutlak diperlukan saati ini. Dunia seni harus dilestarikan, dikembangkan dan difasilitasi eksistensinya. Karena tanpa sebuah karya seni berarti tak ada sesuatu yang mampu diwariskan kepada anak cucu bangsa. Seni adalah salah satu hal yang mampu mengantarkan kita memahami, menciptakan dan memuliakan sesuatu.
Maka dari itu dalam kondisi seperti ini saya mengajak para seniman/ pelaku seni maupun pecinta seni marilah tetap berkarya dalam berbagai situasi dan kondisi. Baik bekerja dari rumah atau tidak bekerja sepenuhnya karena virus corona covid-19, kemungkinan kita harus menyesuaikan diri dalam menjalani kegiatan sehari-hari. Perubahan dalam rutinitas dapat membebani kesehatan mental, dan perasaan negatif lainnya yang dapat muncul. Maka dari itu merespons situasi paniknya masyarakat akibat dampak wabah virus corona covit-19, marilah kita sebagai seniman jangan hanya memilih berdiam diri dan hanya menagisi keadaan yang tidak akan mewujudkan harapan, marilah kita ikut berkontribusi dalam meredakan kepanikan sebagai seorang seniman, yaitu dalam bentuk penuangan sebuah karya seni yang mana bertujuan agar semua masyarakat tidak merasa kesepian dan terbebani mentalnya karena persoalan ini.
Dengan adanya kebijakan Pemerintah tentang pemberian bantuan bagi seniman yang terkena dampak viros corona covid-19, jangan sampai disalahgunakan oleh orang-orang yang mengaku sebagai seniman ataupun seniman yang untuk saat ini masih dalam kategori berkecukupan. Kenyataan di lapangan menunjukkan mayoritas orang yang berkecimpung di dunia seni tidak mencantumkan profesi sebagai seniman di KTP. Sehingga di lapangan dalam setiap pemberian bantuan kepada seniman dari pemerintah banyak yang di salahgunakan oleh oknum-oknum yang kurang bertanggung jawab, maka dari itu dari seniman sendiri kita minimalisir hal yang kurang benar tersebut, sehingga niat baik pemerintah dalam memberikan bantuan bisa terealisasi tepat sasaran kepada para seniman yang benar-benar membutuhkan.
Semoga catatan ini dapat memberikan energi positif untuk teman-teman seniman semua. Tetap semangat dan sehat selalu .Semoga virus ini cepat berlalu dan kita dapat kembali beraktivitas seperti biasanya, sehingga kita menjadi lebih bersyukur untuk menjalani hari ke depan.




Penulis Adiyanto, S.Sn, MM
Pamong Budaya Ahli Muda
Provinsi Jatim







No comments:

Post a Comment

BEDAYAN LOGONDANG NOTASI PELOG LIMA ADITYASTUTI

 BEDAYAN LOGONDANG NOTASI PELOG LIMA ADITYASTUTI